Indeks Kepuasan Masyarakat Dalam Program Pelayanan “Lahir Procot Pulang Bawa Akta” Untuk Meningkatkan Kinerja Aparatur (Studi Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi)

Akta kelahiran merupakan dokumen resmi yang bersifat penting sebagai identitas warna negara. Proses permohonan pembuatan akta kelahiran sering ditandai dengan penyelewengan yang dilakukan oleh aparatur pemberi pelayanan sehingga menyebabkan masyarakat enggan melakukan permohonan pembuatan akta kelahiran. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membuat suatu terobosan program pelayanan yang bernama “Lahir Procot Pulang Bawa Akta” untuk mengatasi permasalahan tersebut. Program pelayanan “Lahir Procot Pulang Bawa Akta” adalah program percepatan penerbitan akta kelahiran secara gratis dan berbasis online bagi bayi yang baru lahir sehingga mampu memberikan kepuasaan bagi masyarakat dan dapat meningkatkan kinerja aparatur pemberi pelayanan. Penelitian ini dilakukan pada pelaksanaan indeks kepuasan masyarakat dalam program pelayanan “Lahir Procot Pulang Bawa Akta” untuk meningkatkan kinerja aparatur di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Analisis pada penelitian ini memfokuskan pada pelaksanaan indeks kepuasan masyarakat yang ditinjau dari indikator persyaratan pelayanan, prosedur pelayanan, waktu pelayanan dan biaya pelayanan, peningkatan kinerja aparatur yang ditinjau dari indikator produktivitas, kualitas pelayanan dan kemampuan aparatur, serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat indeks kepuasan masyarakat dalam program pelayanan “Lahir Procot Pulang Bawa Akta” untuk meningkatkan kinerja aparatur. Sumber data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan data sekunder. Hasil dari penelitian ini yaitu indeks kepuasan masyarakat dalam program pelayanan “Lahir Procot Pulang Bawa Akta” menunjukkan hasil yang baik apabila ditinjau dari indikator persyaratan pelayanan, prosedur pelayanan dan biaya pelayanan. Sementara apabila ditinjau dari indikator waktu pelayanan menunjukkan hasil yang buruk. Peningkatan kinerja aparatur dapat ditinjau dari indikator produktivitas, kualitas pelayanan dan kemampuan aparatur. Terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam penelitian ini. Adapun faktor pendukung yang mempengaruhi yaitu: adanya kemauan atau komitmen aparatur, regulasi, standar operasional prosedur (SOP), kerjasama antar stakeholders serta sarana dan prasarana yang memadai. Sementara faktor penghambat yang mempengaruhi meliputi: kurangnya partisipasi masyarakat, waktu penyelesaian pelayanan yang tidak tepat waktu dan kurangnya keterbukaan informasi